KURANGNYA RELAWAN ATAU GURU DI SEKOLAH MASJID TERMINAL (MASTER) DEPOK
KURANGNYA RELAWAN ATAU GURU DI SEKOLAH MASJID TERMINAL (MASTER) DEPOK |
Permasalahan
yang sampai saat ini sering kita jumpai di Indonesia umumnya dan Depok
khususnya, yaitu masih banyak anak yang tidak bisa merasakan indahnya masa
kecil, seperti bersekolah, bermain bersama anak-anak lain, dan bisa merasakan
indahnya kasih sayang orang tua. Namun tak luput dari itu banyak keluarga yang
masih kekurangan bahkan untuk makan sehari-hari pun mereka harus banting
tulang.
Memang
jika kita berbicara masalah keluarga miskin yang berada di indonesia tidak akan
pernah ada habisnya, karena masih banyak sekali keluarga yang hidup pas-pasan
dan tidak mampu menyekolahkan anak mereka. Bukan karena orang tua tidak mau
untuk menyekolahkan anak mereka dan walau pun banyak sekolah yang gratis, namun
disisi lain, masih banyak sekolah gratis yang tetap meminta biyaya, memang tak
seberapa, namun kebanyakan keluarga miskin lebih memilih untuk tidak
menyekolahkan anaknya demi untuk sesuap nasi.
Khususnya
kota Depok, jika kita sering bepergian di wilayah depok, pasti disetiap lampu
merah atau pun tempat keramaian kita akan menjumpai anak-anak yang sedang
mengamen, menjual tisu, dan lain-lain. Bukan karena mereka tidak ingin sekolah,
tapi mereka lebih memilih membantu orang tua mereka untuk mencari nafkah.
Namun
ada seorang Relawan yang membuat solusi dari permasalahan tersebut, yaitu Bapak
Nurohim pendiri Sekolah Master Indonesia, yang berada di Terminal Depok. Di
sekolah ini permasalahan anak yang tidak bisa bersekolah sedikit demi sedikit
bisa diatasi, dengan berdirinya sekolah Master, anak-anak miskin di depok yang
tidak bisa bersekolah dapat berkurang, karena di Sekolah Master semuanya tidak
dipungut biyaya sepeser pun. Dari mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA, paket B dan
Paket C, semuanya GRATIS!.
Tapi
masih banyak permasalahan yang terdapat di sekolah Master, seperti, kekurangan
fasilitas, Guru/Relawan, Dukungan dan masih banyak lagi. Namun masalah utama dari
masalah-masalah itu adalah, kekurangannya Guru/Relawan. Bukan karena tidak ada
yang mau menjadi Guru/Relawan, namun disisi lain para Relawan tidak dapat terus
menerus berada di sekolah Master, karena mereka memiliki kehidupan di luar
Sekolah Master, seperti keluarga, Pekerjaan, Kesibukan dan lain-lain.
Bisa
dibilang, bahwa sekolah Master bukan tempat untuk mereka mencari nafkah, namun
ladang, ladang mereka untuk di Akhirat nanti, namun mereka tidak bisa terus
menerus untuk berada disekolah Master karena mereka mempunyai tanggung jawab
yang besar di Keluarga mereka.
Jadi
dapat disimpulkan, yang menyebabkan banyak nya Relawan yang tidak bisa bertahan
lama di Sekalah Master, itu karena mereka membutuhkan biyaya hidup untuk
kelangsungan hidup mereka dan keluarga mereka, oleh sebab itu mereka lebih
memilih pilihan yang menurut mereka lebih baik untuk hidup mereka, namun bukan
berarti mereka tidak mau menjadi relawan di Sekolah Master.
Sekolah
Master sangat berharap ada Relawan yang mau menjadi Guru di Sekolah Master.
Karena masih banyak Guru-guru yang dibutuhkan
di Sekolah Master demi mewujudkan cita-cita Sekolah Master, yaitu dapat
memajukan generasi-generasi muda yang cerdas, dan dapat menjadi generasi muda
yang berguna bagi keluarga, nusa dan bangsa Serta dapat memberikan fasilitas
umum yaitu sekolah dengan tanpa dipungut biyaya sepeser pun.
0 comments:
Jangan lupa komen dan share artikel ini ya. thank you