#1 99 Perbedaan Cara Berpikir Miliarder Vs Orang Biasa
99 Perbedaan Cara Berpikir Miliarder Vs Orang Biasa |
99 Perbedaan Cara Berpikir
Miliarder Vs Orang Biasa
#1
Orang biasa Fokus Mengumpulkan Receh Demi Receh
VS
Miliarder Fokus Merubah Recehan Menjadi Produktif
Menabung
itu baik, tanda bahwa kita berhemat. dalam sebuah peribahasa lama, sering kita mendengar
hemat adalah pangkal kaya. Tetapi, ternyata kita perlu menarik garis tegas
antara hemat dan takut kehilangan uang, yang adalah dua hal berbeda.
Orang biasa menabung Karena dua hal, yaitu berhemat dan takut
kehilangan uang. Sementara, para
miliarder berpikir tabungan itu hanya
salah satu alat untuk melakukan akumulasi.
Para miliarder
menabung lewat berbagai hal. Mereka menabung di bank, namun disamping itu
mereka juga berani memutuskan melakukan investasi. Para miliarder tidak puas
hanya dengan bunga deposito. Bunga bank dengan bunga investasi tentu berbeda.
Bunga bank tertinggi untuk deposito di Indonesia hanya sekitar 5%-7%, sedangkan
bunga investasi tidak terbatas, bahkan bias berkali lipat dari uang yang kita
investasikan.
Orang
biasa selalu focus mengumpulkan “uang receh” sedangkan miliarder akan berpikir
bagaimana cara mendapatkan uang yang jumlahnya sangat besar. Para miliarder
tersebut tidak takut mengambil resiko. Mereka sudah memperhitungkan secara
matang, berbeda dengan orang biasa yang takut mengambil resiko dan mengalami
kegagalan.
Bagaimana
dengan pekerja biasa? Mungkinkah seorang perkerja menjadi kaya hanya dengan
mengandalkan gaji yang terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari? Bekerja pada suatu intitusi, baik swasta maupun pemerintahan,
adalah hal yang baik. Bekerja di sector non formal juga baik. Intinya, orang
yang bekerja adalah baik. Apapun yang dikerjakan, selama tidak melanggar
norma-norma hokum adalah baik. Tetapi, dalam pikiran miliarder, gaji yang didapatkan
itu haruslah produktif. Kalau perlu di tabung, maka tabungan itu kelak akan
merka ubah menjadi investasi. Bila perlu mereka akan bekerja sambilan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, sekaligus mencari uang untuk ditabung untuk
dijadiakan investasi.
Seperti
yang pernah dialami Do Wan Chan. Ia hidup miskin di masa mudanya. Lelaki
keturunan korea ini pernah bekerja di 3 tempat sekaligus, yaitu petugas
kebersihan, petugas pom bensin, dan pelayan kafe. Ia bekerja siang dan malam
sehingga memiliki tabungan yang cukup untuk membuka sebuah toko pakaian.
Sekarang, tokonya sudah tersebar diseluruh dunia dengan nama “forever 21”. Do
Wan Chan sadar bahwa berharap hanya pada satu penghasilan saja tidak cukup. Ia
harus rela bekerja di 3 tempat demi menambah penghasilan agar bias menabung.
Setelahnya, ia bisa berinvestasi. Kalau saja ia bekerja hanya sebagai penjaga
pom bensin, mungkin hidupnya tidak akan pernah menjadi seperrti ini. Untung
saja, Do Wan Chan muda punya ambisi besar. Ia memilih bekerja di 3 tempat agar
bisa menghidupi diri sendiri dan keluarga, serta menabung agar kelak bisa
berinvestasi.
Para
miliarder terutama memulai usahanya dari jejak kemiskinan, berusaha memutuskan
pada upaya menjadikan recehan demi recehan itu menjadi produktif. Sementara orang
biasa termasuk pekerja biasa, hanya berpikir bagaimana cara menabung receh demi
receh agar tidak kesusaha di masa-masa sulit yang myngkin akan dihadapi kelak.
Silakan
anda hitung sendiri bila memiliki tabungan dari upaya anda menyisihkan 20%
gaji, kira2 dalam kurun waktu berapa lamakah jumlah bunga tabungan anda untuk
menyamai jumlah gaji anda saat ini? Apabila kita hitung berdasarkan bunga
deposito sebesar 7% saja, anda membutuhkan waktu paling tidak 20 tahun untuk menyisihkan 20% gaji agar buga
deposito itu kelak akan bisa menyamai gaji anda ssekarang. Anda berani 20 tahun
tanpa pernah menikmati sedikitpun bunga deposito tersebut? Silahkan, itu hak
anda.
Robert Conwll pernah mengatakan “money is power and you ought to be
reasonably ambitous”. Terjemahan
bebasnya “ uang adalah kekuatan dan untuk memilikinya anda harus cukup
ambisius”. Jika anda berambisi memiliki uang banyak, cobalah mengubah pola
piker dari sekedar mengumpulkan uang receh menjadi uang besar. Mulailah
berpikir bagaimana cara menjadikan recehan yang anda kumpulkan menjadi
produktif.
“ uang adalah kekuatan dan untuk memilikinya anda harus cukup ambisius”
*)DI AMBIL LANGSUNG DARI BUKU
ASLINYA YANG DI TULIS OLEH “PASAROAN SIRAIT’.
0 comments:
Jangan lupa komen dan share artikel ini ya. thank you