#2 99 Perbedaan Cara Berpikir Miliarder Vs Orang Biasa
#2 99 Perbedaan Cara Berpikir Miliarder Vs Orang Biasa |
#2
Orang biasa meliaht uang sebagai sesuatu yang linear
Vs
Miliarder melihat uang sebagai sesuatu yang non linear
Banyak sekali
pandangan mengatakan bahwa orang kaya semakin kaya, dan orang miskin semakin
miskin. Pandangan ini benar adanya. Seringkali kita temukan kenyatan hidup yang
demikian. Mereka semakin kaya Karena pola pikir meraka mengandung hal itu.
Sekali lagi, setiap orang memiliki
kesempatan yang sama untuk menjadi kaya.
“setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi kaya”
Kebanyakan orang sering membatasi
pemikiranya tentang cara memperoleh uang. Kita sering berpikir bahwa untuk
mendapatkan uang banyak, maka seseorang harus bekerja sedemikian keras, lembur
berjam-jam, dan sejenisnya. Seorang miliarder tidak demikian. Meraka tidak
membatasi pemikiran pad system yang berjalan selama ini.
Para
miliarder tersebut sadar betul bahwa ide
menjadi kaya tidak terbatas caranya, sehingga mereka tidak pernah
berpikir tentang berpa banyak uang yang mereka hasilkan setiap saat.
Prinsipnya, mereka harus mendapatkan uang sebanyak-banyaknya.
Orang biasa menhabiskan separuh kekuatanya untuk khawatir akan uang.
Berbeda dengan para miliarder, mereka justru tanpa rasa takut
Berusaha mengarahkan seluruh kemampuan untuk menjadi semakin kaya.
Para miliarder ini sadar betul bahwa menjadi kaya
Tidak ada batasnya.
Miliarder-miliarder
ini berani menciptakan kesempatan melalui gagasan-gagasan dan waktu yang tepat.
Sementara orang-orang biasa justru mengkhawatirkan banyak hal sehingga tidak
berani melakukan sesuatu yang berdampak besar. Perencanaan demi perencanaan
yang dibuat oleh orang biasa justru membuat batas-batas yang menghambat
produktivitas yang dimilikinya. Para miliarder, dengan kesadaran yang tinggi,
justru tidak mau membatasi diri dengan tahapan-tahapan perencanaan.
Para
milarder, terutama yang beranjak dari orang yang biasa-biasa saja, adalah orang
yang berani meluaskan cakrawala berpikirnya untuk menjadi kaya. Contohnya, Mark
Zuckerberg, jebolan universitas Harvard, yang awalnya membuat Facebook alat
jejaring social para mahasiswa Harvard. Sekarang, Facebook menjadi semakain
membumi di dunia nyata, yang digunakan ratusan juta orang untuk berbagai
keperluan.
Teladan
lainya adalah Larry Ellison. Ia adalah orang yang putus sekolah Karena tidak mempunyai
biyaya dan masa kecilnya yang yatim piatu, namun dia sekarang menjadi pemilik
Oracle Corporation. Suatu kali Larry membaca makalah berjudul “A Relation Model
Of Data For Large Shared Data bank” yang ditulis oleh Edgar F. codd, seorang
programmer di IBM corp. tampaknya pemikiran codd tidak menarik bagi IBM
sehingga perusahaan tersebut tidak melihat sisi komersial dari pemikiran codd.
Tidak demikian bagi Larry Ellison. Bersama rekan-rekanya di AMPEX, ia
mendirikan perusahaan dengan modal hanya 2000 dolar AS (saat ini setara 25jt
Rupiah). Ia menamai perusahaanya Ampex Corporation. Konsep Structured Query
Language (SQL) Yang dirumuskan Codd berhasil dikembangkan menjadi system
database.
Ampex
Corporation memenangkan kontrak membangun system manajemen database milik dinas
rahasia AS, CIA. System database tersebut dinamakan Oracle. Saat ini Oracle
sudah berkibar sebagai sebuah system database dan banyak perusahaan-perusahaan
besar menggunakanya. Ampex Corporation, perusahaan yang dibangun dengan modal
25 juta rupiah itu telah berubah menjadi Oracle Corporation, dengan asset
senilai 100 miliar dolar pada bulan agustus 2014 (sumber laporan keuangan
Oracle Corp).
0 comments:
Jangan lupa komen dan share artikel ini ya. thank you